SEJARAH PENDIRIAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Pendirian UPPS dan program studi berbarengan dengan pendirian perguruan tinggi yang pada awal pendirian terdiri dari 5 Fakultas dan 10 program studi. Diantara 5 fakultas itu terdapat Fakultas Teknik dan Rekyasa yang terdiri dari 4 program studi, diantaranya : (1) Prodi Teknik Sipil, S1; (2) Prodi Teknik Arsitektur, S1; (3) Prodi Teknik Industri, S1; dan (4) Prodi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, S1. Keempat prodi tersebut memulai operasionalnya pada tahun 2016, tepatnya bulan september 2016 sudah mulai dibuka untuk perkuliahan angkatan pertama. Dengan dukungan yayasan dan animo masyarakat Kendal yang senang dengan adanya perguruan tinggi di daerahnya sehingga masing-masing prodi sudah mendapatkan mahasiswanya, dan animo calon mahasiswa yang mendaftar di prodi teknik industri merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan prodi teknik lainnya dibawah Fakultas Teknik dan Rekayasa. Sampai saat ini prodi teknik industri juga mendapatkan kepercayaan masyarakat dibuktikan dengan jumlah mahasiswanya yang semikin meningkat. Saat ini prodi teknik industri sudah menerima 4 angkatan yaitu (1) angkatan 2016 yang merupakan angkatan pertama; (2) angkatan 2017, angkatan kedua; (3) angkatan 2018, angkatan ketiga; dan angkatan 2019, angkatan keempat. Kurikulum yang diterapkan pada prodi teknik industri yaitu menggunakan kurikulum berbasis SN-DIKTI dan KKNI. Kurikulum juga akan selalu mengikuti perkembangan dunia industri dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri di kabupaten Kendal khususnya dan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya. Jumlah dosen prodi teknik industri mengalami pasang surut hal ini dikarenakan, prodi teknik industri kesulitan untuk mencari tenaga dosen yang sesuai dengan bidangnya yaitu S-2 teknik industri yang hanya di beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah khususnya dan Indonesia umumnya. Tetapi pada tahun ketiga, Alhamdulillah jumlah dosen di prodi teknik industri sudah mencapai standar minimal yaitu berjumlah 6 orang, dengan kualifikasi minimal S-2 yang sesuai dengan bidangnya. Pengembangan dosen terutama bidang penelitian dan pengabdian sudah sesuai dengan target minimal walaupun keterbatasan tenaga dosen. Kebutuhan laboratorium untuk pendukung kegiatan proses belajar mengajar dan pedukung penelitian masih minim, hal ini dikarenakan karena kebutuhan dana yang besar sehingga alokasi dana diprioritaskan untuk yang mendesak, misalnya gedung dan ATK. Dalam tahun kedua prodi teknik industri sudah memiliki laboratorium sendiri sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar juga sudah menggunakan laboratorium. Dalam bidang kerjasama, prodi teknik industri sudah memiliki kerjasama dengan perguruan tinggi Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Politeknik Negeri Semarang (POLINES) serta beberapa dinas dan dunia industri di Kabupaten Kendal